KONSEP BASIS DATA
Konsep dasar
Pemrosesan data diperlukan untuk mengolah data menjadi informasi. Integritas informasi dapat menjadikan informasi menjadi lengkap dan relevan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal. Secara tradisional atau konvensional, kegiatan pemrosesan data suatu aplikasi dilaksanakan oleh bagian yang terkait dengan aplikasi tersebut.
Suatu aplikasi terdiri atas sekumpulan program aplikasi, file data, dan prosedur yang mengerjakan suatu proses atau fungsi. Setiap program aplikasi dalam suatu lingkungan pemrosesan file tradisional, khusus beroperasi pada file data yang dibuat spesifik untuk aplikasi itu. Antar file data (di dalam suatu aplikasi atau antar aplikasi) tidak ada hubungan, dan pada umumnya data didefinisikan dan disusun dengan cara yang berbeda untuk setiap aplikasi. Kenyataan ini membuat sulit dilakuaknnya integrasi data. Maka dari itu dalam pemrosesan suatu aplikasi dibutuhkan suatu tatanan yang baik tentang data sehingga dapat terjadi integrasi data yang dikenal dengan istilah basis data.
A. Basis data
Basis : representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Data : markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang
Sehingga Basis Data dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan dengan minimum redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal.
Redundansi (kelebihan) dapat didefinisikan sebagai a) penyimpanan data yang sama secara berulang b) jika data yang dapat diperoleh dari data lain disimpan tersendiri.
Redundansi menyebabkan masalah pada waktu memperbarui (update) data, ruang penyimpanan yang boros dan dapat menimbulkan tidak konsistennya data.
Studi Kasus dalam penerapan
Badan Administrasi Kepegawaian di PT XYZ selalu menggunakan komputer -yaitu aplikasi MS Word dan MS Excel- untuk mencatat data-data kepegawaian, organisasi dan penggajian.
Bisakah dikatakan PT XYZ telah menerapkan basis data ?
Belum tentu, karena di dalam pengelolaannya belum tentu terdapat pemilahan dan pengelompokan data sesuai jenis / fungsi data.
Karena dalam sistem akademik memliliki beberapa bagian
Suatu basis data, terlebih pada sistem yang besar, mempunyai karakteristik terintegrasi (integrated) dan pemakaian bersama (shared). Terintegrasi mengandung arti bahwa basis data terdiri atas penggabungan beberapa file data yang berbeda dengan eliminasi redundansi diantara file-file tersebut, atau dengan kata lain redundandsi terkontrol. Sedangkan dengan pemakaian bersama berarti setiap bagian data di dalam basis data dapat dipakai bersama-sama diantara beberapa pengguna dan atau aplikasi yang berbeda. Beberapa pengguna dapat mengakses file data yang sama, pada sebagian/ seluruh data yang ada. Bahkan pengguna yang berbeda dapat menggunakan seluruh/ sebagian file data yang sama untuk keperluan yang berbeda.
Sebagai akibatnya, seringkali seorang hanya berkepentingan dengan sebagian kecil data yang tersedia pada suatu basis data, karena basis data memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan banyak pengguna. Selain itu jika dilakukan akses data pada waktu yang bersamaan, akan terjadi akses tumbukan (concurrency access).
Sistem basis data
Sistem adalah Sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas tertentu) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu.
Secara umum susunan sistem basis data terdiri dari :
1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS
(Database Management System). Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
B. Keuntungan pendekatan basis data
Pendekatan basis data memberikan sejumlah keunggulan potensial dibandingkan pemrosesan file tradisional. Keunggulan tersebut diantaranya adalah:
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Yakni agar pengguna basis data bisa menyimpan data, melakukan perubahan/manipulasi terhadap data, menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
4. Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan.
5. Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu.
6. Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia dapat dijaga dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
7. Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
PERUMUSAN MASALAH
I. Apakah yang anda ketahui/ pahami dari basis data?
Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata. Merupakan kumpulan data dari berbagai sumber secara logika mempunyai arti implicit, sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa arti tidak dapat disebut basis data. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan data yang dikumpulkan untuk suatu tujuan. Serta bertujuan untuk meminimalisir/ mengomtrol redundansi, duplikasi, inkosistensi data
II. Mengapa basis data diperlukan?
Basis data diperlukan karena dapat memudahkan proses pencarian dan mengetahui hasil/ laporan data karena terintegrasinya data, menghemat kapasitas penyimpanan yang ada di dalam aplikasi tersebut, memudahkan pengolahan data yang dipakai dalam jangka waktu yang relative lama.
III. Dimanakah penerapannya?
Basis data dapat diterapkan di bidang-bidang fungsional yang memanfaatkan basis data dalam hal efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi pengolahan data yang di dukung olah suatu aplikasi pengelolah data base sistem.
Semua tempat yang terdapat pengolahan data secara ter-integrasi dan dapat memanipulasi data (sistem aplikasi) secara nyata untuk menghasilkan suatu cara guna mengambil keputusan dapat diterapkan suatu basis data. Missal, perguruan tinggi. Di instansi tersebut dapat memproses, menyimpan dan memanipulasi data kepegawaian, kurikulum pendidikan, kemahasiswaan, kegiatan belajar-mengajar, dan lain sebagainya.
IV. Kapankah basis data diperlukan?
Basis data di ambil dari data nyata, sehingga penggunaannya dapat diterapkan disemua bidang dengan ketentuan terdapat suatu system aplikasi yang mendukung proses pengolahan basis data paling tidak menyimpan (insert), penghapus (delete), dan pemperbaharui(update).
V. Siapa saja yang menggunakan basis data?
Semua pihak yang berkaitan dengan penolahan basis data, seperti; user, operator, perancang dan pengembang aplikasi, dan orang yang berkaitan dengan aplikasi.
Contoh studi kasus dan penerapan basis data.
Misal suatu perguruan tinggi untuk mengelola informasi tentang mahasiswa dan Perwalian.
Mahasiswa
NIM | NAMA | ALAMAT | KODEDOSEN | TGLLAHIR |
113940005 | Ani Ambar | Jl. PGA No.1 | 0509.001 | 25-06-1984 |
113950098 | Andi Ari | Jl. ABC No.6 | 0509.001 | 10-01-1985 |
113950100 | Tuti | Jl. AA No.78 | 0301.231 | 31-05-1981 |
Dosen
KODEDOSEN | NAMA | ALAMAT |
0509.001 | Wayuni, S.Kom | KOPO PERMAI |
0301.231 | Drs. Bagyo, M.Kom | BALE ENDAH |
Pendifinisian basis data mencakup pembuatan struktur data yang disimpan dalam record untuk tiap berkas data. Tiap record Data Mahasiswa menyimpan data NIM, Nama, Alamat dan Dosen. Sedangkan Dosen menyimpan kodeDosen, Nama dan Alamat. Disamping itu tiap elemen data record juga harus didefinisikan tipe datanya. Misalnya Nama mahasiswa adalah jenis alphabetik, TglLahir mempunyai jenis Date atau tanggal dan seterusnya.
Penyusunan basis data diatas dilakukan dengan menyimpan data tentang mahasiswa dan dosen. Dalam hal ini record data mungkin saja berhubungan antara berkas yang satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh Ani Ambar berhubungan dengan dosen Wahyuni, S.Kom yang diidentifikasikan dengan KdDosen.
Manipulasi data meliputi pembuatan pertanyaan dan pembaharuan data. Misalnya pembuatan pertanyaan untuk memperoleh laporan wali mahasiswa yang bernama Ani Ambar, daftar mahasiswa yang Dosen walinya Wahyuni, S.Kom. dalam pembaharuan data misalnya terjadi penggantian dosen wali, perubahan nama atau tanggal lahir dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Bahra bin Lajdamuddin. B, Konsep Sistem Basis Data dan Impelementasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Supardi Yuniar. Ir. 2004. Analisa dan desain objek dengan visual foxfro 8.0. PT. Elex Media Komputendo. Bogor.
Susanto Arief, S.t, M.Kom.2008. Buku Ajar Basis Data. Universitas Muria Kudus (Reverensi materi)
FMIPA Semarang Hand out perkuliahan database 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar