BAB I
ANALISA MASALAH
A. Analisa Situasi Masyarakat Sekitar
Masyarakat sekitar home industri kerajinan monel adalah elemen pokok dalam kegiatan pembuatan kerajinan monel tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan sudah menjadi suatu culture atau sudah menjadi kebudayaan dan ciri khas dari daerah pengrajin monel yang tepatnya berada di desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kab. Jepara. Usaha kerajinan yang dikerjakan dan dikelola scara turun-temurun dari tiap-tiap generasi serta awal mula terbentuknya suatu sentral daerah kerajinan monel berawal dari masyarakatnya yang dulunya adalah sebagai petani dan nelayan. Melihat akan besarnya peluang pasar waktu itu masyarakat desa Kriyan pun beralih mata pencaharian dari bertani dan penagkap ikan menjadi pengrajin monel.
Masyarakat yang umumnya lulusan lanjutan menegah atas kebawah, cenderung memilih bekerja sebagai pengrajin monel dikarenakan penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup, juga karena adanya pengaruh lingkungan masyarakat yang sudah menjadi ciri khas darah tersebut.
B. Analisa Situasi Internal Pengusaha Kerajinan Monel
Hubungan yang terjadi dalam kegiatan kerajinan monel ini juga bersituasi kekeluargaan. Antara pengusaha dengan para pengrajin biasanya masih ada hubungan saudara atau kekerabatan. Hal ini terjadi dikarenakan kegiatan ini bersifat home industry atau semua kegiatan di kerjakan di lingkungan sekitar rumah masing-masing.
C. Analisa Peralatan
Semakin berkenbangnya teknologi dan informasi juga ikut mempengaruhi dalam proses kegiatan home industry kerajinan monel. Dari yang semua berawal dari proses pengerjaan yang di lakukan secara manual menjadi komputerisasi dan pemakian alat-alat modern.
Adapun peralatan yang di pergunakan saat ini adalah sebagai berikut;
1. Komputerisasi meliputi alat-alat seperti;
Personal komputer yang memiliki spesifikasi hardware minimal Intel Pentium 4 sederajat ke-atas, memori (RAM 256MB dan Harddisk 40GB), VGA card 64MB, sebuah printer dan scanner, serta sebuah jaringan internet. Sedangkan spesifikasi software minimal adalah Win XP atau Ubuntu SP.7, Corel Draw 07, Autocard 2008 dan Microsoft Office 2003 atau Open Office.
2. Gergaji andang adalah alat pemotong dan pemotifan khusus untuk logam monel.
3. Alat pemoles yang terdiri dari;
Alat gerinda yang digunakan untuk menghaluskan motif dan bekas gergaji.
Raso adalah bahan kimia yang digunakan untuk mrmoles monel agar lebih mengkilat.
4. Alat komunikasi dan pemasaran
Alat komunikasi yang digunakan adalah telepon selluler hand phone (HP) serta telepon rumah.
Alat pemasaran berupa kios dan juga sarana media periklanan.
D. Analisa Situasi Pasar
Perkembangan jaman yang semakin maju, begitu pula akan kebutuhan dan selera komsumsi hidup manusia. Begitu pula dengan home industry kerajinan monel yang mengalami perubahan dari segi bahan, model, motif dan persaingan dalam pemasaran.
Meningkatnya persaingan dan peluang pasar yang semakin besar menjadikan pengrajin kewalahan untuk mengikuti permintaan pasar. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka I perlukannya komputerisasi dan modernisasi alat produksi berbasis teknologi untuk menghasilkan produksi yang lebih kreatif, inovatif, menarik dan sanggup bersaing dalam persaingan pasar.
BAB II
LATAR PERMASALAHAN
LATAR PERMASALAHAN
I. Latar belakang
Perkembangan dan globalisasi informasi teknologi (IT) semakin pesat . Hal tersebut ternyata sangat berpengaruh besar terhadap industri kecil dan menengah. Pengaruh tersebut juga terjadi pada home industri, salah satunya adalah industri kerajinan monel.
Dalam pemanfaatan Informasi Teknologi dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah Sosioteknologi, Pemakaian komputer dalam proses prooduksi kerajinan momel misal, mencakup beberapa peralatan dan dalam proses produksi seperti: pesonal komputer, gergaji andang, gerindah, dll. Yang semua tergolong sebagai alat sosioteknologi. Hal ini di karenakan akan semakin meningkatnya kebutuhan dan permintaan akan aksesoris kerajinan monel. Meskipun demikian para pengrajin tidak melupakan kebudayaan dan warisan-warisan yang telah diturunkan oleh para pengrajin sebelunnya, terutama dalam bidang cara pembuatan serta motik produk kerajinan monel. Pemakaian alat-alat berbasis teknologi lebih dikarenakan dapat membantu mempermudah dan meningkatkan kualitas dan jumlah hasil produksi. Semua faktor-faktor tersebut juga adanya faktor pendorong lain yaitu persaingan dan permintaan pasar.
Akan persaingan antar pengrajin sudah tentu pasti ada. Namun, mengingat home industry kerajinan monel ini masih bersifat industri rumahan sifat kekeluargaan dan gotong-royang pun masih sangat terjaga kekentalannya. Para pengrajin saling membantu dan saling memberikan motifasi untuk kemajuan bersama. Contoh, untuk masalah model biasanya mereka tidak ada patokan atau saling memiliki hak cipta untuk sebuah motif, semua milik masyarakat tersebut. Selain itu juga adanya saling berbagi pesanan, ini terjadi apabila salah satu pengrajin merasa tidak sanggup memenuhi pesanan dari pemasok. Maka meskipin pemakaian alat berbasis teknologi sudah diterapkan, akan tetapi kultur dan warisan masyarakat pengrajin monel tetap bersifat kekeluargaan.
II. Pokok Pembahasan
1. Apa pengertian sosioteknologi?
2. Bagaimana penerapan sosioteknologi dalam bidang home industri kerajinan nomel
3. Bagaimana emplementasi kenyataan tang terjadi dalam penerapan sosioteknologi dalam home industry kerajinan monel
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
I. Definisi Sosioteknologi
Sosioteknologi berasal dari dua kata yaitu “Sosio” dan “Teknologi”, bila dijabarkan secara kata per-kata maka : “Sosio” berarti Masyarakat/ penduduk. Sedangkan “Teknologi” berarti hasil rekayasa manusia. Maka Sosioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan, penerapan teknologi pada masyarakat yang dapat meringankan kerja dari masyarakat itu sendiri.
II. Penerapan Sosioteknologi Dalam Bidang Home Industri Kerajinan Monel
Perkembangan dan globalisasi informasi teknologi (IT) semakin pesat . Hal tersebut ternyata sangat berpengaruh besar terhadap industri kecil dan menengah. Pengaruh tersebut juga terjadi pada home industri, salah satunya adalah industri kerajinan monel. Hal ini dapat di lihat dari kebiasaan masyrakat pengrajin kerajinan monel desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kab. Jepara yang sudah menjadi suatu culture atau sudah menjadi kebudayaan dan ciri khas dari daerah pengrajin monel tersebut. Usaha kerajinan yang dikerjakan dan dikelolah scara turun-temurun dari tiap-tiap generasi pengrajin monel kini berkembang nenuju persaingan yang lebih kompetitif dengan memanfaatkan alat-alat berbasis teknologi.
Meningkatnya persaingan dan peluang pasar yang semakin besar menjadikan pengrajin kewalahan untuk mengikuti permintaan pasar. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka I perlukannya komputerisasi dan modernisasi alat produksi berbasis teknologi untuk menghasilkan produks yang lebih kreatif, inovatif, menarik dan sanggup bersaing dalam persaingan pasar. Namun, mengingat home industry kerajinan monel ini masih bersifat industri rumahan sifat kekeluargaan dan gotong-royang pun masih sangat terjaga kekentalannya. Usaha yang biasanya dikerjakan di masing-masing rumah penduduk ini biasanya juga hanya dikerjakan oleh anggota keluarga itu sendiri.
Adapun peralatan yang di perginakan saat ini adalah sebagai berikut;
1. Komputerisasi meliputi alat-alat seperti;
Personal komputer yang memiliki spesifikasi hardware minimal Intel Pentium 4 sederajat ke-atas, memori (RAM 256MB dan Harddisk 40GB), VGA card 64MB, sebuah printer dan scanner, serta sebuah jaringan internet. Sdangkan spesifikasi software minimal adalah Win XP atau Ubuntu SP.7, Corel Draw 07, autocard 2008 dan Microsoft Office 2003 atau open Office.
2. Gergaji andang adalah alat pemotong dan pemotifan khusus monel.
3. Alat pemoles yang terdiri dari;
Alat gerinda yang digunakan untuk menghaluskan motif dan bekas gergaji. Raso adalah bahan kimia yang digunakan untuk mrmoles monel agar lebih mengkilat.
4. Alat komunikasi dan pemasaran
Alat komunikasi yang digunakan adalah telepon selluler hand phone (HP) serta telephone rumah. Alat pemasaran berupa kios dan juga sarana media periklanan.
Proses alur produksi pembuatan kerajinan monel dengan menggunakan komputerisasi dan berbasis teknologi adalah dengan memanfaatkan personal computer tang telah di beri system win XP dan telah di install aplikasi corel draw. Dalam bidang ini aplikasi corel draw lah yang paling di manfaatkan dam proses produksi. Karena hampir semua pembuatan sketsa motif dan ukiran pada aksesoris monel dibuat dengan menggunakan aplikasi corel draw. Selebihnya di ambilkan dari internet, itupun masih sebagian kecil dari sketsa dan pemotifan dari proses produksi. Dari hasil design skret gambar tersebut akan ditempel dengan lempengan monel yang sudah di potong sesuai dengan kebutuhan. Hasil tempelan kemudian diproses untuk di gergaji dan di motif dengan andang untuk menghasilkan motif ukiran yang sesuai design gambar. Tahap akhir dari proses ini adalah menggrerinda guna menghilangkan bekas potongan dan bekas pemotifan sehingga bisa halus untuk kemudian dipoles menggunakan bahan kimia yajni brasso yang dapat memperkilat monel. Perlu juga diketahui bahwa untuk alat penggergaji “andang dan gerindah” menggunakan listrik serta kumparan medan magnet (dynamo).
Pemakaian alat-alat berbasis teknologi lebih dikarenakan dapat membantu mempermudah dan meningkatkan kualitas dan jumlah hasil produksi. Adapun perbedaan hasil proses sebelum menggunakan alat berbasis teknologi dengan setelah menggunakan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
proses | Sebelum memanfaatkan teknologi modern | setelah memanfaatkan teknologi modern |
Design | Hasil kurang rapi Ukuran gambar kadang tidak sesuai Keseimbangan gambar kurang | Gambar rapi Ukuran lebih detil dan sesuai dengan bentuk dan ukuran dasaran lempengan monel |
Memotong lempengan monel | Bekas potongan kasar dan boros bahan | Bekas potongan halus |
Menempol motif | Kadang tidak pas dengan lempengan monel | Ukuran pas |
Pemberian motif | Bekas ukiran kasar Banyak goresan | Bekar uiran bersih |
Menggerindah | Membutuhkan waktu lama | Efektif waktu |
Membrasso | Boros bahan | Efisien bahan |
Pemanfaatan teknologi modern dan komputerisasi dapat meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi dalam proses produksi. Dari hal ini para pengrajin sehingga dapat ikut bersaing dengan kerajinan-kerajinan aksesoris dari bahan lain.
III. Emplementasi Yang Sesungguhnya Dalam Home Industry Kerajinan Monel
Meskipun telah menggunakan alat yang berbasis teknologi. Namun dalam penerapannya pun masih banyak yang masih dilakukan scara manual. Padahal hal tersebut juga dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi yang telah ada tanpa harus menambah ataupun mengeluarkan biaya kembali. Adapun hal-hal yang dapat memanfaatkan teknologi yang telah ada seperti:
· Pencatatan transaksi jual-beli dengan menggunakan Microsoft Ofiice Excell
· Penyimpanan dan penbuatan administrasi serta file-file penting dengan memanfaatkan Microsoft Ofiice Word
· Periklanan bisa memenfaatkan jaringan internet, tidak lagi dengan dari mulut ke-mulut.
· Pembuatan produk baru selain aksesoris missal; perabot rumah tangga, hiasan rumah, pernak-pernik miniature, dll.
· Dan lain-lain.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Perkembangan dan globalisasi informasi teknologi (IT) semakin pesat . Hal tersebut ternyata apabbila dapat di manfaatkan dengan maksimal sangat berpengaruh besar terhadap industri kecil untuk Meningkatnya persaingan dan peluang pasar yang semakin besar. Menbantu dam mempermudah pengrajin yang kesulitan untuk mengikuti permintaan pasar. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka iI perlukannya komputerisasi dan modernisasi alat produksi berbasis teknologi untuk menghasilkan produks yang lebih kreatif, inovatif, menarik dan sanggup bersaing dalam persaingan pasar.
Kelebihan memanfaatkan peralatan berbasis teknologi adalah:
1. Membantu mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah
2. Meringankan pekerjaan sehingga hemat bahan, waktu, efektif dan efisien.
3. Mampu bersaing dengan persaingan yang semakin ketat
4. Meningkatkan mutu dan kualitas dari hasil produksi.
Kelemahan memanfaatkan peralatan berbasis teknologi adalah:
1. SDM yang masih sangat kurang
2. Kesadaran pemakai kurang, pemakaian yang berlebihan yang mengakibatkan kerusakan fatal.
3. Biaya pengadaan alat dan perawatan mahal, belum sebanding dengan hasil produksi
4. Pemanfaatan yang kurang maksimal.
II. Saran
Guna mencapai tujuan yang sangat maksimal serta kemajuan bersama. Alangkah baiknya bila diadakan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM pengrajin, sehingga akan muncul inovasi-inovasi baru.
DAFTAR PUSTAKA
Wawancara pengrajin monel dengan Ahmad Toyib Muhyiddin Desa Kriyan RT : 10, RW : 04, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Wawancara pengusaha dengan H. Zaim Desa Kriyan RT : 02, RW : 01, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara
Wawancara masyarakat sekitar dengan Ahmad Syaikhu Desa Kriyan RT : 16, RW : 04, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar